Sunday, August 24, 2014

Tadabbur #tentang kuasa

oleh: Faris Jihady

{قل اللهم مالك الملك تؤتي الملك من تشاء وتنزع الملك ممن تشاء وتعز من تشاء وتذل من تشاء بيدك الخير إنك على كل شيء قدير} [آل عمران : 26]

Ayat yang sering membasahi lisan kita tiap harinya, bermakna perintah pada nabi (dan pengikutnya) untuk mendeklarasikan hal ini.

Ia adalah zikir, alarm, tentang hakikat sebenar siapa Pemilik Kuasa, bagaimana Dia mempergunakan kuasa, & memecah-mempergilirkan kuasa.

Dia adalah Pemilik Kuasa Tunggal, Kuasa Tertinggi tanpa tiada sesuatu pun yang membersamaiNya dalam kuasa tersebut. Dia mempergunakan kuasa sekehendakNya, sesuai dengan kebijaksanaanNya, ia pecah & pergilirkan kekuasaan2 yang terbatas oleh tempat & waktu itu pada siapapun yang Dia kehendaki. Dia muliakan siapapun, atau hinakan siapapun.

Kuasa Dia berikan pada siapa yang memenuhi sebab-akibatnya meski tak menghambaNya, atau Dia cabut dari siapapun meski mengaku menghambaNya karena tak memenuhi sebab-akibatnya. 

Menarik adalah tatkala Dia tutup rangkaian kalamNya dengan ungkapan;
بيدك الخير
"Di tangan-Mu lah segala kebaikan"

Ya, siapapun yang diberikan kuasa oleh-Nya adalah kebaikan yang dikehendakiNya. Bagi mukmin tatkala kuasa tidak dikuasakan ke tangannya, ia adalah kebaikan, karena ia belajar, bertahan, bersabar, bersyukur. 

Sebaliknya tatkala dikuasakan kepadanya, ia juga kebaikan, ia bersabar dari jebakan kuasa, bersabar dari tekanan orang banyak yang tak terpuaskan, ia berupaya keras agar kuasa membawa manfaat bagi seluas-luasnya kemaslahatan sesama makhluk, ia belajar membuat terobosan2 khidmah-pelayanan.

Wallahu a'lam..

Depok, 220814

1 comment:

  1. "Ia belajar, bertahan, bersabar, bersyukur..."

    syukron, ustadz

    ReplyDelete