Friday, May 23, 2008

Menghafal Qur'an ? Anda juga bisa...!!

Catatan ringan dari seminar alqur'an..

Assalamulaikum warahmatullah..

    Beberapa hari sebelum hari H (5/4/08), saya beberapa kali dihubungi oleh beberapa orang yang tidak saya kenal.  Ada apa gerangan? ternyata mereka minta dicarikan undangan untuk ikut serta dalam seminar qur'an yang diadakan oleh Lembaga Qur'an Utsmani. dengan berat hati saya katakan pada mereka, saya tidak tahu-menahu tentang hal tersebut, silakan langsung ke panitia saja, mereka menjawab, kami sudah kehabisan ustadz, kami ingin sekali ikut. namun sekali lagi saya minta maaf pada mereka karena tidak bisa membantu.

    Akhirnya tibalah saatnya hari itu, pagi itu saya dijemput oleh panitia. di tengah perjalanan saya banyak ngobrol dengan panitia tersebut, seorang ikhwan. dari dia saya dapat informasi, memang ternyata antusiasme peserta begitu tinggi, hingga undangan yang sudah disiapkan sebanyak 300 buah sudah habis beberapa hari sebelum hari H.

    Acara dimulai kurang lebih jam 08.30 pagi. Seminar tersebut dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama, adalah ceramah dari seorang Syaikh hafizh qur'an dari Mesir, Syaikh Yusuf Abduttawab, beliau menyampaikan dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Ustadz Hasan Hartanto, Lc. berikut beberapa hal yang disampaikan oleh Samahatussyaikh :
- Keutamaan Al Qur'an dibandingkan kitab-kitab samawi yang lain. di antara alasan mengapa alqur'an lebih utama adalah karena ia diperuntukkan oleh semua zaman dan semua umat, berbeda dengan kitab yang lain yang hanya diperuntukkan pada zaman tertentu dan umat tertentu.
-Keutamaan para penghafal qur'an. sebagaimana rasul bersabda: khairukum man ta'allamal qur'an wa'allamah
-Metode terbaik dalam pengajaran alqur'an adalah metode talaqqi, sebagaimana itu adalah tradisi sejak zaman rasul hingga para ulama sekarang. talaqqi adalah proses pengajaran secara langsung dari mulut ke mulut, sehingga dapat menjamin orisinalitas dan kualitas bacaan.
-Cara membaca qur'an berdasarkan ilmu tajwid ada 3: tahqiq (bacaan lambat), tartil (sedang), dan hadr (cepat), kesemuanya harus mempraktekkan ilmu tajwid.
   
    Setelah syaikh Yusuf menyampaikan paparannya, dibukalah sesi tanya jawab, beberapa hal yang ditanyakan oleh audiens adalah:
    -keluhan orang Indonesia yang kesulitan dalam mengucapkan huruf arab (hijaiyah). hal ini dijawab oleh syaikh dengan setengah bercanda, bahwa bagi orang arab seperti kami (kata syaikh) mengucapkan bahasa Indonesia lebih sulit dibandingkan jika orang Indonesia mengucapkan bahasa Arab, sehingga orang Indonesia jika terus menerus melatih pengucapan huruf hijaiyah, Insya Allah akan bisa membaca qur'an dengan fasih.

Setelah habis waktu sesi pertama, tibalah sesi kedua, dimana pada sesi ini beberapa pembicara dipanelkan. para pembicara adalah:
a. Ust. Syamsulbahri, seorang hafizh qur'an yang juga praktisi bisnis dan trainer
b. Saya sendiri
c. Ibu Nuraini Baraja, seorang hafizhah qur'an yang menyelesaikan hafalan diusia 60 tahun.
moderatornya adalah Ustadz Effendi Anwar,Lc (Dir. Lembaga Qur'an Utsmani) yang juga sekaligus guru dari ust. Syamsulbahri dan Ibu Nuraini.

    Sesi inilah inti dari seminar, bahwa menghafal qur'an itu mudah bagi segala usia dan profesi.
    Pembicara pertama, adalah ust syamsul, seorang trainer dan businessman. dapat diambil ibrah bahwa meski dengan kesibukan apapun sebagai seorang eksekutif, tetap dapat menyelesaikan qur'an. ust syamsul masih berusia muda, 33 tahun, dan menyelesaikan S2nya di UI.  dengan berpadunya nilai qur'an dan latar belakang umumnya, ia dapat menelurkan materi2 training dengan nilai2 qur'an. beliau juga menceritakan bagiamana proses menghafal beliau, beliau hanya punya satu kata kunci agar berhasil dalam menghafal, yaitu sing semangat.
    Pembicara kedua, saya sendiri, saya hanya menyampaikan sedikit hal yang agak normatif, terkait dengan kiat2 dan metode menghafal qur'an sejak dini.
    Pembicara ketiga, Ibu Nuraini, beliau menceritakan pengalamannya ketika menghafal. beliau mulai menghafal dalam usia 55 tahun dan selesai pada usia 59 tahun. sebagai ibu rumah tangga, beliau mengatakan, tidak punya waktu khusus untuk menghafal dan muraja'ah, akhirnya beliau memanfaatkan waktu, sambil masak, sambil menjahit dan di sela2 urusan rumah tangga. tentu saja ditambah dengan memanfaatkan waktu dini hari secara maksimal.

    Selesai kami memaparkan, antusiasme audiens tinggi sekali untuk menyampaikan pertanyaan. diantara pertanyaan2 tersebut adalah:
- motivasi apa yang begitu kuat sehingga mampu mendorong untuk menghafal? bagi anak2 bagiamana mengondisikan agar mereka mau menghafal? hal2 apa yang merusak hafalan? apakah ketika menghafal harus sekaligus tadabbur? apa yang dimaksud dengan qira'ah sab'ah? bagaimana cara memelihara hafalan?terutama ketika ada ayat2 yang mirip?

diantara jawaban2 yang waktu itu kami sampaikan:
-saya sebagai anak kecil, saat itu tidak mengerti mengapa saya harus menghafal qur'an, namun ketika usia semakin beranjak, secara bertahap saya difahamkan mengapa saya harus menghafal, manfaat apa yang dapat saya raih ketika menghafal.
-pengkondisian anak mutlak harus dilakukan, dengan membiasakan anak dengan bacaan2 qur'an yang ringan sejak dini,dan lingkungan rumah yang terbebas dari hal2 yang batil.
-di antara hal2 yang merusak hafalan adalah tentu saja maksiat pada Allah, karena qur'an adalah kalamullah, semakin jauh kita dari Allah, semakin jauh kita dari qur'an.
-ketika menghafal tidak harus sekaligus tadabbur, bertahap saja. namun sangat baik jika kita yang sudah memiliki kemampuan untuk tadabbur, menghafal qur'an dengan dibarengi membaca artinya, sehingga pengaruh qur'an akan begitu sangat terasa.
-yang dimaksud dengan qira'ah sab'ah adalah cara membaca qur'an yang berjumlah 7 cara yang berbeda yang kesemuanya berdasarkan sanad yang bersambung hingga rasulullah.
-cara memelihara hafalan tentu saja dengan muraja'ah intensif. sediakan waktu khusus untuk berdua bersama qur'an dalam rangka muraja'ah. terkait dengan ayat2 yang mirip (mutasyabihat), bisa disiasati dengan cara menandai ayat2 tersebut dengan ciri khas masing2 yang membedakan antara satu dengan yang lain, sehingga tertanam di benak kita bahwa ayat2 tersebut berbeda.

Demikian, beberapa catatan dari seminar qur'an tersebut, saya memiliki harapan agar acara2 sejenis diperbanyak,karena masyarakat kita adalah masyarakat yang masih jauh dari alqur'an, sehingga sudah menjadi kewajiban setiap aktivis Islam untuk terus memasyarakatkan alqur'an tentunya dimulai dari diri, keluarga kemudian masyarakatnya.

Bagaimana dengan Anda ?

Wallahu a'lam bisshawab.

Thursday, May 15, 2008

Antara Kenaikan BBM dan Film ML

Bismillah...

Subhanallah, setelah sekian lama (satu bulan) tidak posting diblog ini,rasanya banyak sekali isi kepala yang ingin ditumpahkan... sekian lama berkutat dengan bahts (paper) dari kampus ternyata tidak menutup lintasan-lintasan gagasan yang terus bermunculan di benak saya..

'Alaa ayyati haal... dengan izin Allah saya ingin sedikit nulis, mudah2an bermanfaat..

                     
                Antara Kenaikan BBM dan Film ML

    Hari-hari ini ruang dengar dan ruang baca kita dipenuhi dengan pemberitaan yang membuat kepala kita pening. Rakyat Indonesia mendapatkan "hadiah" istimewa dalam menyambut peringatan 100 tahun kebangkitan nasional dan 10 tahun reformasi, di antara hadiah istimewa itu adalah; yang pertama, rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak dan yang kedua, launching film berjudul ML.
   
    Well, keduanya adalah "hadiah" yang bisa disebut "istimewa", kenapa istimewa? karena dengan mata kepala terbelalak di siang hari bolong (kata orang arab), kita dapat menemukan ironi yang "luar biasa" menyedihkan, momentum 100 tahun kebangkitan nasional dan 10 tahun reformasi ternyata rakyat Indonesia mendapatkan hadiah yang menyakitkan berupa pukulan dahsyat bagi fisik dan mental rakyat. Pukulan dahsyat fisik itu berupa kenaikan harga BBM yang berimbas pada kenaikan semua bahan pokok. dengan alasan menyelamatkan APBN dari imbas kenaikan harga minyak dunia, pemerintah rela membuat jutaan rakyat kelaparan karena tidak sanggup lagi mengkonsumsi makanan yang layak dan bergizi..itulah pukulan fisik.. sedangkan pukulan yang semakin menghancurkan mental rakyat adalah, selain semangat bangkit itu nyaris padam akibat perut lapar, rakyat kita terpukul oleh serangan produksi film-film porno yang semakin banyak dan vulgar. memang, serangan yang kedua ini tidak langsung "mematikan", tapi perlahan-lahan membunuh mentalitas bangsa ini menjadi bangsa yang cenderung pada "syahwat".

    Mungkin anda bertanya, apa hubungannya antara masalah kenaikan BBM dengan masalah pornografi? apalagi bagi kita yang aktivis mahasiswa, hari-hari ini adalah momentum dimana mahasiswa turun ke jalan, memenuhi jalanan depan istana dan kantor2 pemerintahan sambil berteriak-teriak menyerukan protes lantang terhadap pemerintah. Dan itulah yang menjadi isu dominan dikalangan mahasiswa sekarang. Pada saat yang sama, masalah pornografi yang semakin gila justru kurang mendapat perhatian, "isunya kurang seksi" katanya...apalagi mungkin bagi mahasiswa, lebih terlihat gagah jika berteriak "turunkan SBY-JK !"..

    Saya termasuk orang yang tidak setuju jika terjadi parsialisasi dalam melihat permasalahan bangsa..oleh karenanya saya mencoba berfikir untuk mencari benang merah antara kedua permasalahan pelik ini, akhirnya saya menyimpulkan beberapa hal :
   
    1. sebagaimana dipaparkan di atas, kedua masalah ini (kenaikan BBM & pornografi) adalah pukulan berat bagi bangsa ini dalam dua aspek penting kehidupan manusia. yang pertama adalah pukulan bagi fisik, karena masyarakat semakin sulit untuk memenuhi hajat utamanya yakni pangan. ini bisa berimbas pada gejolak yang lebih besar, konflik sosial dan merosotnya semangat bangsa untuk bangkit justru terjadi pada saat momentum 100 tahun kebangkitan nasional. sedangkan masalah yang kedua (pornografi), adalah merupakan pukulan berat bagi anak bangsa ini dalam aspek mental. ketika rakyat sedang dilanda masalah kebutuhan pokok yang berat, mereka justru semakin ditimpa masalah lain berupa penggerusan terhadap mentalitas dan moral mereka melalui serangan pornografi yang bertubi-tubi, sehingga lengkaplah sudah musibah bagi bangsa ini, fisik lemah, jiwa pun lemah..
   
    2. kedua permasalahan tersebut sesungguhnya berpangkal dari titik yang hampir sama, yaitu minimnya idealisme. Dalam konteks kenaikan BBM, sesungguhnya permasalahan bukanlah berpangkal dari naiknya harga minyak dunia karena itu sudah hal yang pasti akan terus terjadi, itu mungkin memang masalah, tetapi yang menjadi masalah besar adalah, ketika pemerintah kehilangan idealisme dan nilai yang harus diyakini dan diterapkan ketika menghadapi masalah global tersebut (kenaikan harga minyak dunia). Lalu, idealisme apa yang hilang? yang hilang adalah idealisme tentang tanggung jawab pemerintah untuk melindungi dan melayani rakyat dengan sebaik-baiknya, yang hilang adalah idealisme tentang tidak bolehnya pemerintah terpengaruh pada intervensi asing, sehingga tidak boleh hanya dengan alasan pertumbuhan ekonomi harus meliberalisasi perekonomian negara. Dalam konteks permasalahan pornografi, orang-orang yang mengaku "pekerja seni" itu telah mengalami krisis idealisme, mereka tidak punya nilai kebenaran yang harus diyakini dan disispkan dalam karya seni mereka (kalau memang layak disebut karya seni), sehingga yang terjadi adalah pembunuhan akal dan nurani demi mengejar setinggi-tinggnya apa yang disebut dengan keuntungan. akhirnya sampailah mereka pada logika "persetan dengan nilai, yang penting untung! ini bisnis bung !".

    3. Jika kita mengamati dengan cermat dua permasalahan tersebut, kita dapat menemukan fakta yang membuat kita mengurut dada, yaitu ternyata sudah terjadi apa yang disebut dengan fenomena miskin kreativitas dan inovasi. masalah kenaikan BBM oleh pemerintah dirasionalisasi dengan alasan bahwa inilah pilihan terbaik, seakan tidak jalan lain.tetapi ketahuilah bahwa itu adalah bukti dari kegagalan pemerintah dalam menciptakan pilihan alternatif untuk mengatasi dampak global tersebut, pemerintah kehilangan kreativitas untuk menyejahterakan rakyatnya. saya sangat yakin 100%, pemerintah pasti tahu dengan kemungkinan-kemungkinan pasar ekonomi global yang akan berdampak pada perekonomian negara, lalu kenapa keputusan yang diambil adalah pilihan yang selalu saja tampak reaktif dan solusi instan?. sedangkan mengenai masalah pornografi, para "pekerja seni" itu benar-benar telah mengalami kemampatan ide dan inovasi, mereka miskin kreativitas, meskipun katanya para seniman itu adalah mereka yang kreatif. jika demikian, layakkah mereka disebut seniman? Syattaana maa bainal ism wal musamma (kata orang arab, sungguh jauh antara nama dan sang pemilik nama). Kalau mereka memang mengaku kreatif, maka ciptakanlah karya seni yang cerdas, mencerahkan dan inspiratif..

    Dari paparn di atas, maka dapat disimpulkan hal penting: kita sebagai anak bangsa :
  1. Tidak boleh parsial dalam melihat problem bangsa kita
  2. Kita harus tetap memegang teguh idealisme tentang kebenaran yang kita yakini
  3. Kita tidak boleh stagnan dalam ide dan gagasan, harus terus memanfaatkan segala potensi untuk menciptakan alternatif2 baru
Wallahu a'lam bishshawab...