Friday, September 27, 2013

Tentang Persepsi

Tadabbur Ringan..

Subuh Jumat ini Imam Jami' Kabir (Masjid Besar) di kampus membaca ayat2 surat Fathir. Suaranya yang melengking khas membuat saya dan mungkin juga makmum yang lain menekuni tiap kalimat yang dilantunkan.

Saya tersentak ketika Imam membaca -dari sekian ayat- ayat ke 8 berikut ini;

 أفمن زين له سوء عمله فرآه حسنا فإن الله يضل من يشاء ويهدي من يشاء
Yg kurang lebih bermakna;

"Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya"  

Dalam benak saya, tergarisbawahi kata kunci dari ayat tersebut, ketika Allah menggunakan lafaz (zuyyina زين) yang secara harfiah berarti "dihiasi", derivatnya yang lain adalah "tazyin" (penghiasan). Dengan kata lain; boleh jadi kita melakukan satu keburukan, karena ada "penghiasan", standar nilai berubah, sehingga persepsi kita meyakini bahwa itu adalah kebaikan.  

Monday, September 9, 2013

Inspirasi dari Surat Al-Kahfi (1)

Serial Inspirasi Qur’ani
by; Faris Jihady

Jawaban atas pertanyaan (dan keraguan)

Suatu ketika pada era Makkah, kegelisahan melanda Musyrikin Quraisy disebabkan bertambahnya pemeluk Islam dan banyaknya orang bertanya –terutama para peziarah dari berbagai kabilah dari luar Makkah- tentang kenabian Muhammad saw. Kegelisahan ini mendorong mereka  mengutus beberapa pemuka mereka; Uqbah ibn Abi Mu’aith dan Nadhar ibn AlHarits,  pergi ke Yatsrib untuk bertanya kepada Pemuka Yahudi tentang kebenaran kenabian Muhammad saw.

Para Pemuka Yahudi berkata kepada mereka berdua, “tanyakan padanya (Muhammad) tentang 3 hal; (1) Tentang sekelompok pemuda di masa lalu yang pergi jauh, (2) tentang seorang lelaki yang berjalan mengelilingi bumi hingga pelosok timur dan barat, dan (3) apa itu ruh.., jika ia dapat menjawab kalian pada dua pertanyaan pertama, dan tidak tahu pada tanya ketiga, sesungguhnya dia-lah sosok utusan, jika tidak, maka semata dia pendusta”. 

Kembalilah kedua pemuka Quraisy itu pada kaumnya, bersama mereka kemudian mendatangi manusia agung itu, Muhammad saw, seraya berkata; “Hai Muhammad, beritahu kami tentang (1) sekelompok pemuda yang pergi jauh di masa lalu yang kisah mereka mengandung keajaiban, (2) lelaki yang berjalan mengelilingi bumi hingga pelosok timur dan baratnya, dan (3) apa itu ruh…”.

Lelaki agung itu, Muhammad saw, menjawab; “aku akan beritahu kalian tentang apa yang kalian tanyakan, besok..”. tanpa berkata. “InsyaAllah”.